Friday, August 7, 2009

Semoga kamu sudah aman disana-buat WS Rendra

Pagi in bila ku mulai surfing internet,ada berita kesedihan berlaku lagi..pejuang seni WS Rendra di kota Jakarta telah pergi menemui tuhan. Dan aku mulai buka berita di tv dan website yang lain dan benarlah ini yang terjadi. Seperti kematian biasa,alasan di perlukan untuk bersama tuhan.Dan kali ini Alasan buat Rendra,dia alami kondisi masalah jantung.Sudah pasti sekarang Allahyarham sudah tidak perlu risau tentang tubuh badan nya lagi..Beliau hanya bersama roh yang sudah di atas langit...
Kepergian WS Rendra mengingatkan aku pada di zaman Universiti ku...sahabat baik ku yang suka membacakan puisi bila dia terasa ingin berkongsi..dan apa yang aku masih ingati, puisi 'surat cinta' adalah antara puisi kegemaran sahabat baik ku.Ianya puisi yang romantis,punya harapan dan ada penceritaan yang boleh kita gambarkan bila kita membacanya... Buat penganut cinta di luar sana,semoga harapan buat kamu lebih bernyawa...Ini antara bahagian 'Surat Cinta'-WS Rendra yang aku gemari...

Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain…
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari kehidupan,
pikir dan rasa

SURAT CINTA
Kutulis surat inikala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat inikala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan
Selusin malaikattelah turun di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu:tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain…
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari kehidupan,
pikir dan rasa
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !
~ W.S Rendra

No comments:

Post a Comment